Orang tua murid bernama Sui Tshan mengaku sangat kecewa lantaran dua anaknya yang bersekolah di Yayasan Galatia 2, di Jalan Merpati Raya No 1, Jelambar, Jakarta Barat tidak boleh mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS).
Menurut dia, pihak sekolah beralasan melarang anaknya ikut UTS dikarenakan belum membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
“Padahal saya sudah usaha tiap minggu, kadang-kadang dua mingguan stor Rp 500.000 ribu (lima ratus ribu), kadang-kadang Rp 1.000.000 (satu juta), kadang-kadang Rp 700.000 (tujuh ratus ribu) gitu,” kata dia saat dikonfirmasi, Sabtu 18 Maret 2023.
Sebelumnya, lanjut Sun Tshan, kedua anaknya sempat mengalami tunggakan sekolah sebesar Rp 11 juta sampai Rp 12 juta, namun pihak dinas pendidikan telah memberikan bantuan biaya sebesar Rp 8 juta.
“Pernah sampai tunggakkan 11-12 juta waktu Corona. Aku sebagai orang tua sudah pasrah, sudah engak dibolehin ikut ini itu waktu itu. Tapi untungnya waktu itu dapat bantuan dari Kemensos. Dinas Pendidikan Jakarta Barat membantu bayar 8 juta lebih gitu,” jelasnya.
Selain itu, kata Sun Tshan, kedua anaknya juga sempat mendapat bantuan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) namun tidak begitu lama. “Dulu pernah dapat lama engak engak dapat. Baru kemarin katanya dapat dioperator gitu tapi belum ada cair,” katanya.
Hingga berita ini diterbitkan Tabloidtipikor.id masih terus melakukan konfirmasi pihak sekolah Galatia 2 terkait adanya larangan terhadap dua murid penerima KJP yang ingin mengikuti UTS.
(Herpal)
